Skip to Content

Cara Menemukan Funnel Terbaik? (Customer Journey)?

Cara Menemukan Funnel Terbaik (Customer Journey)

Pengantar

Banyak orang jualan online, tapi tidak semua bisa konsisten closing. Ada yang posting tiap hari tapi sepi peminat. Ada yang iklan ratusan ribu tapi hasilnya zonk. Kenapa? Salah satu penyebab utamanya: tidak paham funnel.

Funnel atau "corong pemasaran" adalah alur bagaimana seseorang bisa berubah dari orang asing menjadi pelanggan setia. Dalam dunia digital marketing, ini disebut juga sebagai customer journey.

Artikel ini akan membahas:

  • Apa itu funnel dan customer journey
  • Tahapan dalam funnel (AIDA)
  • Cara membimbing calon pembeli dari satu tahap ke tahap berikutnya
  • Contoh nyata dari pelaku UMKM dan penjual online
  • Tips membuat dan menguji funnel secara gratis
  • Motivasi agar kamu segera praktek dan menerapkannya

1. Apa Itu Funnel dan Customer Journey?

Bayangkan kamu menjual minuman sehat. Seseorang yang belum kenal produkmu tentu tidak akan langsung beli, bukan?

Dia harus:

  1. Tahu dulu kamu jualan apa (awareness)
  2. Mulai tertarik (interest)
  3. Pikir-pikir dulu, nanya harga, cek testimoni (decision)
  4. Baru akhirnya beli (action)

Nah, proses dari tidak tahu apa-apa sampai akhirnya membeli inilah yang disebut sebagai funnel atau customer journey.

Tanpa funnel yang benar, kamu seperti ngajak orang beli barang di jalan tanpa perkenalan. Kebayang kan? Aneh dan canggung.

2. Tahapan Funnel: AIDA

Funnel klasik yang mudah dipahami untuk pemula adalah model AIDA:

A – Awareness (Kenal)

Tujuan: Membuat orang tahu kamu jualan apa.

Contoh:

  • Postingan edukatif di IG atau TikTok
  • Video tentang manfaat produk
  • Status WA yang rutin

Tips:

  • Jangan jualan dulu. Edukasi, hibur, atau inspirasi dulu.
  • Gunakan visual menarik agar berhenti scroll.

I – Interest (Tertarik)

Tujuan: Membuat orang mulai penasaran dan ingin tahu lebih banyak.

Contoh:

  • Posting testimoni
  • Video tutorial atau review
  • Caption "Mau info lebih lanjut, DM aku ya."

Tips:

  • Fokus pada manfaat, bukan hanya fitur
  • Tunjukkan value dan solusi produkmu

D – Decision (Yakin & Pertimbangan)

Tujuan: Membantu calon pembeli mengambil keputusan

Contoh:

  • Jawab pertanyaan dengan sabar di chat
  • Beri bonus atau diskon terbatas
  • Buat katalog PDF atau landing page sederhana

Tips:

  • Sediakan bukti sosial: testimoni, rating, before-after
  • Gunakan kata-kata yang meyakinkan: "best seller", "terbukti", "cocok untuk..."

A – Action (Beli)

Tujuan: Mendorong orang segera order

Contoh:

  • Ajakan langsung: "Chat sekarang sebelum kehabisan"
  • Link langsung ke WhatsApp
  • Formulir pembelian praktis

Tips:

  • Buat proses beli semudah mungkin
  • Jangan buat calon pembeli bingung atau terlalu banyak langkah

3. Contoh Nyata Funnel Sederhana dari Pemula

Kisah Ibu Lilis – Jualan Keripik Rumahan

Awareness: Ibu Lilis rutin posting proses menggoreng keripik di status WA dan IG Story. Kadang dibumbui edukasi, seperti "Kenapa keripik saya lebih renyah?"

Interest: Dia posting testimoni tetangga dan pelanggan yang bilang enak banget. Ada yang sampai ketagihan.

Decision: Ibu Lilis bikin highlight "testimoni" dan "harga" di IG-nya. Juga kasih promo: beli 3 gratis 1.

Action: Dia buat format pemesanan tinggal copy-paste dan langsung bisa dikirim ke WA-nya.

Hasilnya? Hanya dari IG dan WA, orderan masuk hampir tiap hari.

4. Tips Praktis Membuat dan Menguji Funnel (Tanpa Tools Mahal)

a. Buat Alur Konten Sesuai Funnel

HariJenis Konten
SeninEdukasi / Awareness
SelasaTestimoni / Interest
RabuInfo Produk / Decision
KamisPromo / Action
JumatStory pribadi (bangun kedekatan)

b. Gunakan Tools Gratis

  • Canva (untuk desain konten)
  • Google Form (untuk pesanan)
  • WhatsApp Business (untuk katalog & auto-reply)
  • TikTok/Instagram/Facebook gratis

c. Catat dan Evaluasi

  • Konten mana yang paling banyak like?
  • Kapan biasanya orang banyak tanya?
  • Siapa yang akhirnya beli, dan kenapa mereka beli?

5. Penutup: Funnel Bukan Ilmu Sulap, Tapi Ilmu Bertahap

Banyak yang ingin jualan online sukses. Tapi lupa satu hal: jualan itu bukan soal cepat, tapi soal tepat.

Kalau kamu asal promosi tanpa paham funnel, kamu akan cepat lelah. Tapi kalau kamu tahu cara membimbing calon pembeli dari kenal → tertarik → yakin → beli, maka kamu bisa:

  • Hemat waktu
  • Hemat tenaga
  • Hemat biaya
  • Dan hasilnya lebih stabil

"Orang beli bukan karena kamu hebat jualan, tapi karena kamu tahu cara membimbing mereka dengan sabar dan strategi."

Yuk, mulai dari sekarang. Buat funnel pertamamu. Tidak perlu rumit. Cukup satu konten per hari sesuai tahapannya. Pelan-pelan kamu akan melihat hasilnya.

Ingat: jualan online bukan siapa yang paling pintar, tapi siapa yang paling konsisten membimbing customer-nya sampai beli.

Rating
0 0

There are no comments for now.

to be the first to leave a comment.